Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik
sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit, dengan
titik acuan adalah poros jungkat-jungkit. Pada katrol yang berputar
karena bergesekan dengan tali yang ditarik dan dihubungkan dengan beban.
Momen gaya adalah hasil kali gaya dan jarak terpendek arah garis kerja
terhadap titik tumpu. Momen gaya sering disebut dengan momen putar atau
torsi, diberi lambang t (baca: tau).
Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.
Momen gaya yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam
disebut momen gaya positif. Sedangkan yang menyebabkan putaran benda
berlawanan arah putaran jarum jam disebut momen gaya negatif.
Titik 0 sebagai titik poros atau titik acuan.
Momen gaya oleh F1 adalah t1 = + F1 . d1
Momen gaya oleh F2 adalah t2 = - F2 . d2
Pada sistem keseimbangan resultan momen gaya selalu bernilai nol, sehingga dirumuskan:
∑ t = 0
Pada permainan jungkat-jungkit dapat diterapkan resultan momen gaya = nol.
∑ t = 0
- F2 . d2 + F1 . d1 = 0
F1 . d1 = F2 . d2
Pada mekanika dinamika untuk translasi dan rotasi banyak kesamaan-kesamaan besaran yang dapat dibandingkan simbol besarannya.
Perbandingan dinamika translasi dan rotasi
Analogi antara besaran translasi dan besaran rotasi
B. Momen Inersia Rotasi Benda Tegar
Benda tegar adalah benda padat yang tidak berubah bentuk apabila dikenai
gaya luar. Dalam dinamika, bila suatu benda tegar berotasi, maka semua
partikel di dalam benda tegar tersebut memiliki percepatan sudut a yang
sama. Momen gaya atau gaya resultan gerak rotasi t didefinisikan sebagai
berikut.
”Apabila sebuah benda tegar diputar terhadap suatu sumbu tetap, maka
resultan gaya putar (torque, baca torsi) luar terhadap sumbu itu sama
dengan hasil kali momen inersia benda itu terhadap sumbu dengan
percepatan sudut”.
Dirumuskan sebagai berikut.
t = S Fi Ri Sin qi atau t = ( S mi R2 i ) . a
Smi Ri2 disebut momen inersia atau
momen kelembaman benda terhadap sumbu putar, yaitu penjumlahan hasil
kali massa tiap partikel dalam suatu benda tegar dengan kuadrat jaraknya
dari sumbu.
Dirumuskan:
I = S mi . Ri2
Definisi lain dari momen inersia adalah perbandingan gaya resultan (momen) terhadap percepatan sudut.
Dirumuskan:
maka t = I . a
Karena t = F . R dan t = I . a
maka F . R = I . a
Percepatan tangensial adalah juga percepatan linier a, yaitu percepatan singgung tepi roda.
a = a . R
persamaan menjadi :
Momen inersia harus dinyatakan sebagai hasil kali satuan massa dan
kuadrat satuan jarak. Untuk menghitungnya harus diperhatikan bentuk
geometri dari benda tegar homogen.
Tabel berikut menunjukkan momen inersia beberapa benda homogen.
Momen inersia berbagai benda yang umum dikenal
I = ½ M (R12 + R22) , I = 1/3 MR2 , I = MR2 I = 2/5 MR2 , I = 2/3 MR2
1. Empat buah partikel massanya 1kg, 2 kg, 2 kg, 3 kg seperti
ditunjukkan pada gambar, dihubungkan oleh rangka melingkar ringan
jari-jari 2 meter yang massanya dapat diabaikan.
a. Tentukan momen inersia sistem terhadap poros melalui pusat lingkaran dan tegak lurus pada bidang kertas!
b. Berapa besar momen gaya harus dikerjakan pada sistem untuk memberikan suatu percepatan µ terhadap poros ini (µ = 4 )?
c. Ulangi pertanyaan (a) dan (b) untuk poros AA1!
Penyelesaian:
a. I = Σ mi Ri2 = m1 R12 + m2 R22 + m3 R32 + m4 R42
= 3 . 22 + 2 . 22 + 1 . 22 + 2 . 22
= 12 + 8 + 4 + 8
= 32 kg m2
b. τ = I . µ = 32 . 4 = 128 N.m
c. I = m2 R12 + m2 R22 + m2 R22 + m3 R32 + m4R42
3. Sebuah benda sistem yang terdiri atas dua bola dengan massa masing-
masing 5 kg dihubungkan oleh sebuah batang kaku yang panjangnya 1 m.
Bola dapat diperlakukan sebagai partikel dan massa batang 2 kg. Tentukan
momen inersia sistem terhadap sumbu yang tegak lurus batang dan melalui
pusat O dan salah satu bola !
a. Penyelesaian:
a. I = Σ mi Ri2
I = mA . RA2 + mB . RB2 + 1/12 m . L2
I = 5 . (0,5)2 + 5 . (0,5)2 + 1/12 . 2 . 12
I = 5 . 0,25 + 5 . 0,25 + 1/6
I = 5/2 + 1/6 = = 16/6
I = 8/3 kg m2
b. I = Σ mi Ri2
I = mA.RA2 + Mb.RB2 + 1/3 .m.l2
I = 0 + 5 . 12 + 1/3 . 2.12
I = 5 + 2/3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar